Rondo
Ada sebuah mitos tentang air terjun yang satu ini. Pada jaman dahulu kala, ada seorang Putri kerajaan cantik yang menikahi seorang pria biasa. Pernikahan mereka tidaklah disetujui dan diberkati oleh sang orang tua dari si Putri, oleh karenanya mereka melarikan diri.
Dalam perjalanan mereka melarikan diri, mereka bertemu dengan seorang pria yang kemudian juga mencintai si Putri yang cantik jelita ini dan ini berakibat buruk bagi mereka.
Alkisah terjadilah pertarungan antara suami si Putri dan pria yang mereka jumpai di jalan, dan pertarungan ini berlangsung selama berhari-hari tanpa henti.
Sebelumnya, si Putri disembunyikan oleh sang suami di balik air terjun dan dia khusus meminta dengan sangat kepada si Putri untuk tetap bersembunyi di sana dan menunggunya.
Namun, akhir dari pertarungan berakhir tragis.
Mereka berdua (suami dan pria) tewas dalam pertarungan.
Sementara si Putri dengan setianya tetap menunggu di balik air terjun itu hingga akhir usianya.
Ini lah mengapa masyarakat setempat menyebut air terjun itu sebagai 'Cuban Rondo' yang dalam bahasa Jawa berarti Air Terjun (cuban) Janda (rondo).
Berangkat dari mitos ini, maka masyarakat mempercayai bahwa pasangan muda-mudi yang belum menikah (hanya pacaran) tabu baginya untuk mengunjungi air terjun ini.
Dalam perjalanan mereka melarikan diri, mereka bertemu dengan seorang pria yang kemudian juga mencintai si Putri yang cantik jelita ini dan ini berakibat buruk bagi mereka.
Alkisah terjadilah pertarungan antara suami si Putri dan pria yang mereka jumpai di jalan, dan pertarungan ini berlangsung selama berhari-hari tanpa henti.
Sebelumnya, si Putri disembunyikan oleh sang suami di balik air terjun dan dia khusus meminta dengan sangat kepada si Putri untuk tetap bersembunyi di sana dan menunggunya.
Namun, akhir dari pertarungan berakhir tragis.
Mereka berdua (suami dan pria) tewas dalam pertarungan.
Sementara si Putri dengan setianya tetap menunggu di balik air terjun itu hingga akhir usianya.
Ini lah mengapa masyarakat setempat menyebut air terjun itu sebagai 'Cuban Rondo' yang dalam bahasa Jawa berarti Air Terjun (cuban) Janda (rondo).
Berangkat dari mitos ini, maka masyarakat mempercayai bahwa pasangan muda-mudi yang belum menikah (hanya pacaran) tabu baginya untuk mengunjungi air terjun ini.